Sejarah MBS

1. SEJARAH BERDIRINYA

Cabang Muhammadiyah Salam secara formal terbentuk pada tahun 1963, dengan Surat Ketetapan dari Pengurus Besar Muhammadiyah nomor 1731/A/1963, tertanggal 25 Rabiulawwal 1383 H.  bertepatan dengan tanggal 15 Agustus 1963. Pengurusnya terdiri dari Juhdan Fatoni (ketua), Imam Sahli dan Chozin  (Wakil Ketua), dan Sukirbi Ahmad Rifai, B.A (Sekretaris).

Menurut H. Rahmat Suwalji selama kurun waktu lima hingga enam tahun, kegiatan Muhammadiyah di Salam lebih banyak berfokus pada kegiatan dakwah dan kegiatan kepemudaan, karena rentang waktu itu yang dihadapi umat Islam pada umumnya dan Muhammadiyah khususnya adalah masyarakat yang terdiiri  dari golongan tradisionil yang sedikit atau banyak terpengaruh adanya dinamika politik di sekitar tahun 1965.

Lebih lanjut beliau menuturkan bahwa kegiatan pemuda Muhammadiyah waktu itu melibatkan para pemuda yang berasal dari empat kecamatan yang berbeda yakni Muntilan, Ngluwar, Srumbung dan Salam sendiri. Yang menonjol adalah adanya pandu Hizbul Wathan, dan grup kesenian angklung. Dengan kedua kegiatan tersebut, Muhammadiyah dikenal dan semakin berkembang.

SMP Muhammadiyah Salam, didirikan oleh beberapa guru negeri maupun swasta aktivis Muhammadiyah pada waktu itu yang berdomisili di Salam dan sekitarnya pada tangal 1 Agustus 1963. Proses Belajar Mengajarnya masih menumpang di rumah Bp. Rakhmat Suwalji, H. Munawir dan Bp. Karso Wirono di Krakitan. Di awal berdirinya tidak dipimpin oleh Kepala Sekolah definitif resmi maksudnya, bahwa pada waktu itu selain SMP guru-guru tersebut juga mendirikan dan mengelola ST (Sekolah Teknik) dan STM (Sekolah Teknik Menengah) yang berlokasi di dusun Jumoyo. Pendanaan dan pengelolaan manajemen juga ditopang penuh oleh SMP. Pada perkembangan selanjutnya pada tahun 1969 ST dibubarkan.

Sementara STM semakin berkembang  dan saat ini STM (SMK Muhammadiyah 1 Salam) tetap eksis  memiliki sekitar 900 siswa dengan tujuh program studi yang berbeda. SMP Muhammadiyah Salam yang dikepalai oleh M. Sahli secara resmi  mendapatkan Surat Tanda Terdaftar pada PP Muhammadijah Madjlis Pengadjaran  dengan Nomor 1840/M/389/13, tertanggal 8 September 1965.

2.PERKEMBANGAN

Amal Usaha Muhammadiyah ini semakin lama semakin berkembang  dan semakin dikenal dan dipercaya oleh masyarakat, karena banyak lulusannya yang diterima menjadi pegawai negeri sipil maupun militer. Terlihat dari asal peserta didik yang pada awalnya hanya dari sekitar Desa Sucen, meluas meliputi kecamatan Srumbung, Ngluwar, dan Tempel, Sleman DIY. Pada tahun 1978 SMP Muhammadiyah Salam yang telah menempati gedung bekas MI Muhammadiyah di Dusun Krakitan, Desa Sucen, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang mendapatkan pengesahan dari Departemen P dan K Propinsi Jawa Tengah dengan dengan diterbitkannya surat pengakuan  No 0534/XX/4.F/78, tertanggal  1 April 1978.

Pada awal tahun pelajaran 1979  (bulan Januari) sekolah ini telah  menempati lokasi tersendiri  yang dibangun diatas tanah wakaf H. Dahlan (pejabat Carik Desa Sucen) menyusul kemudian menjadi sekolah yang TERCATAT pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dengan terbitnya Piagam dengan nomor   C19152001 yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 7 Januari 1985. Kemudian mendapatkan jenjang akreditasi DIAKUI  dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dengan nomor B03.0393 tertanggal 25 Februari 1986.

Peningkatan jenjang pengakuan oleh Pemerintah tersebut ternyata mampu mendongkrak kuantitas siswa yang dididik di sekolah ini. Yang pada tahun tahun sebelumnya hanya kurang dari lima rombel, berkembang menjadi 11 rombel pada tahun 1988.

Pada tahun 1991, tepatnya tanggal 9 Januari 1991 SMP Muhammadiyah Salam mendapatkan jenjang akreditasi DISAMAKAN dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kantor Wilayah Jawa Tengah dengan Piagam Jenjang Akreditasi DISAMAKAN dengan nomor A03.1390.

Status tersebut tetap dapat dipertahankan pada akreditasi tahun 1996. Pada tahun itu pula H. A. Djamhari, B.A. memasuki masa purna bakti. Selanjutnya sekolah ini dipimpin oleh Sunaryono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala ekolah. Penurunan jumlah peserta didik, dari 11 robel di akhir tahun pelajaran 1988 secara perlahan namun pasti menurun hingga hanya 5 rombel pada akhir tahun 2001. Hal ini terjadi karena berdirinya dua SMP Negeri yang hampir bersamaan, di Kecamatan Salam didirikan SMP Negeri 3 Salam di Kadiluwih yang jaraknya kurang dari 2 km dan SMP Negeri 3 Srumbung di Desa Sudimoro yang jaraknya kurang dari 4 km. Selain itu, lokasi kedua SMP Negeri tersebut dahulunya adalah kantong-kantong siswa SMP Muhammadiyah Salam berasal. Disebutkan oleh Sunaryono (mantan Kepala Sekolah tahun 2005), bahwa sebelum adanya kedua SMP tersebut siswa yang berasal dari  dapat memenuhi 2 rombel (± 60 anak). Selain itu adalah trend di tengah masyarakat  kualitas SMP Swasta lebih rendah dibandingkan dengan sekolah Negeri. Oleh karena jumlah peserta didik dibawah persyaratan minimal, maka jejang akreditasi SLTP Muhammadiyah Salam yang dikepalai oleh Sunaryono turun menjadi DIAKUI dengan diterbitkannya Piagam Akreditasi SLTP oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan nomor B/03.007 tertanggal 22 April 2003.

Pada tahun 2006 terjadi pergantian kepala sekolah, dari Sunaryono yang purna bakti kepada Yusron Amin, S.Pd.. dibawah kepemimpinan kepala sekolah yang juga dikenal sebagai mubaligh di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman ini pada awal tahun pelajaran 2006/2007 jumlah peserta didik meningkat, dari sebelumnya tiga rombel menjadi empat rombel.

Pada akreditasi tahun 2007, SMP Muhammadiyah mendapatkan jenjang sertifikat akreditasi “B”, dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Propinsi Jawa Tengah dengan nomor sertifikat Dp. 001230, tertanggal 12 Desember 2007. Dari tahun 2007 hingga 2010 jumlah siswa bertambah dari 87, anak, 92 anak, 112 anak, dan 126 anak pada tahun pelajaran 2010/2011.

Atas keinginan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Salam, pada akhir tahun pelajaran 2010 Kepala SMP Muhammadiyah diganti, Yusron Amin, S.Pd. digantikan oleh Heru Ismanta, S.Ag. hingga sekarang